Spin Terakhir di Tengah Malam: Saat Hidup Memberi Keajaiban Lewat Gates of Olympus
Malam itu, langit mendung tanpa bintang.
Bayu duduk di depan layar ponsel yang pencahayaannya temaram, ditemani secangkir kopi dingin dan pikiran yang tak tenang.
Gajinya bulan ini sudah habis sebelum pertengahan bulan, sementara tagihan datang tanpa kompromi.
Ia hanya diam, jari-jarinya menggulir layar seperti orang tanpa tujuan.
Lalu pandangannya berhenti di satu ikon kecil berwarna emas:
Gates of Olympus.
“Coba sekali aja,” katanya pelan.
“Abis ini gue berhenti.”
Putaran yang Sunyi
Bayu menekan tombol spin.
Simbol-simbol berlalu tanpa arti.
Satu, dua, lima kali — hasilnya nihil.
Ia menatap saldo yang tinggal sedikit, lalu tersenyum miris.
“Ya udahlah, mungkin emang bukan hariku.”
Tapi entah kenapa, ia memutuskan buat satu spin terakhir.
Cuma satu.
Ketika Petir Menyambar
Layar ponselnya tiba-tiba bergetar.
Suara Zeus menggema:
“Multiplier x250!”
Bayu tertegun.
Sekali, dua kali, tiga kali — petir terus menyambar layar, dan angka di saldonya melonjak cepat, menembus batas yang bahkan tak pernah ia bayangkan.
Kopi di tangannya jatuh ke lantai, tapi ia tak peduli.
Tangannya gemetar, bukan karena uangnya — tapi karena rasa tak percaya.
“Serius ini? Gila…” bisiknya dengan suara parau.
Hidup Kadang Cuma Butuh Sekali Keberanian
Bayu duduk lama, menatap layar yang kini gelap karena baterai habis.
Dalam sunyi, ia menyadari sesuatu: bukan jumlah yang membuatnya lega, tapi rasa yakin yang baru tumbuh —
bahwa bahkan di titik terendah, masih ada kemungkinan untuk bangkit.
Malam itu, ia belajar sesuatu yang tak tertulis di mana pun:
“Spin terakhir bukan soal game. Tapi tentang berani percaya lagi — bahkan ketika semua tampak mustahil.”
Penutup
Beberapa hari setelah itu, Bayu mulai memperbaiki hidupnya pelan-pelan.
Ia tetap main sesekali, tapi bukan untuk kejar kemenangan,
melainkan untuk mengingat malam di mana hidupnya disambar cahaya dari Zeus.
 
                                    
