Kisah Sopir Bus Malam yang Disambar Petir Zeus di Gate of Olympus
Di Antara Lampu Jalan dan Suara Mesin Tua
Malam panjang di lintasan antarkota sudah biasa bagi Budi, sopir bus malam yang berkeliling dari terminal ke terminal tanpa tahu kapan benar-benar bisa tidur nyenyak. Lampu jalan berlari di kaca depan, suara mesin tua jadi teman setia. Di sela waktu menunggu penumpang terakhir naik, Budi menyalakan rokok dan membuka ponsel bututnya. Ia membuka permainan yang belakangan sering ia dengar dari teman sesama sopir — Gate of Olympus.
“Katanya si Zeus bisa bagi petir kalau hoki,” gumamnya pelan. Ia tertawa kecil, menekan tombol spin pertama dengan santai. Permata berputar, suara gemerincing keluar dari speaker, tapi belum ada yang istimewa. Putaran demi putaran berlalu, sampai tiba-tiba, di layar muncul tiga simbol Scatter. Layar ponsel bergetar, warnanya berubah keemasan — tanda Free Spin aktif.
Saat Dewa Petir Menyambar di Tengah Jalan Sepi
Budi mematikan rokoknya, matanya menatap layar fokus. Zeus berdiri di tengah awan, mengangkat tangan kanan, dan petir pertama menyambar! Multiplier x15 muncul. Ia menelan ludah. “Waduh, ini seriusan?”
Putaran berikutnya lebih gila. x25, x100, dan akhirnya di puncak putaran, Zeus mengangkat kedua tangannya tinggi — petir biru menyambar keras, muncul multiplier x500! Layar ponsel menyala terang, angka kemenangan terus berputar, dan tulisan besar MAXWIN! memenuhi layar. Di tengah kesunyian malam, Budi tertawa keras sambil menepuk setir. “Gila! Dewa petir beneran turun tangan!”
Dari Jalan Gelap ke Cahaya Keberuntungan
Saat bus melaju lagi, Budi masih belum percaya. Dari modal kecil yang ia sisihkan dari uang makan, kini berubah jadi kemenangan besar. Ia menatap langit lewat kaca depan bus yang basah oleh embun. “Zeus, kalau tiap malam begini, aku siap narik terus,” katanya sambil tertawa kecil.
Bagi orang lain, malam itu hanya perjalanan biasa di jalan sepi. Tapi bagi Budi, itu malam di mana petir Olympus menyambar dari layar kecil dan mengubah lelahnya jadi tawa.
