Di Balik Asap Nasi Goreng, Zeus Turunkan Cahaya Olympus
Malam Panas dan Wajan yang Tak Pernah Dingin
Malam itu di pinggiran kota kecil, suara wajan bergesekan dengan spatula terdengar nyaring. Pak Rudi, seorang penjual nasi goreng keliling, tengah sibuk menyiapkan pesanan. Peluh menetes di wajahnya, tangan cekatan mengaduk nasi, telur, dan kecap dengan kecepatan yang hanya dimiliki oleh tangan yang terlatih bertahun-tahun. Aroma bawang putih dan sambal menyatu di udara malam yang lembab.
Sudah hampir tengah malam, tapi pembeli belum juga ramai. Motor bebek tuanya terparkir di pinggir jalan, lampu neon “NASI GORENG SPESIAL RUDI” berkedip lemah. Dari kantong celananya, ponsel kecil bergetar — notifikasi dari teman satu grup. “Coba Gate of Olympus, Rud! Katanya Zeus lagi bagi-bagi petir x500 malam ini!”
Pak Rudi tertawa kecil, “Zeus? Dewa Yunani itu? Ya udahlah, coba aja. Siapa tau bukan cuma wajan gue yang panas malam ini.”
Saat Petir Turun di Tengah Asap Wajan
Ia duduk di kursi plastik, membuka aplikasi permainan Gate of Olympus. Di layar, Zeus berdiri gagah, memegang petir di tangan kanan. “Oke Zeus, kalau kau mau bantu rakyat kecil, sini turunin petirmu,” gumamnya sambil menekan tombol spin.
Putaran pertama — kosong. Kedua — masih nihil. Tapi di putaran ketiga, tiga Scatter muncul berurutan. Layar berubah jadi emas, musik menggelegar, dan Zeus menatap tajam dari layar ponsel. Tangan sang dewa terangkat, lalu PETIR MENYAMBAR! Multiplier x25, x100, dan akhirnya x500! muncul bersamaan.
Pak Rudi sampai menjatuhkan spatula dari tangannya. Layar ponselnya berkilau, dan tulisan MAXWIN! muncul besar-besar. “Astaga, beneran Zeus turun ke gerobak gua!” teriaknya sambil tertawa, hampir tak percaya dengan angka saldo yang melonjak di depan mata.
Dari Gerobak ke Cahaya Olympus
Kemenangan itu jadi titik balik hidupnya. Uang hasil main malam itu ia gunakan bukan untuk foya-foya, tapi buat perbaikan gerobak, ganti motor baru, dan bantu anaknya bayar kuliah. Di setiap wajan yang ia panaskan malam berikutnya, ada senyum dan rasa syukur yang nggak bisa disembunyikan.
Kini, di kawasan tempat ia biasa mangkal, pelanggan sering bercanda, “Bang Rudi itu nggak cuma jual nasi goreng, tapi juga punya koneksi langsung ke Zeus.” Dan tiap kali petir menyambar di langit malam, orang-orang tertawa, “Nah, Zeus lagi order nasi goreng spesial tuh!”
Pak Rudi hanya tersenyum setiap mendengar itu. Dalam hatinya, ia tahu — keberuntungan kadang datang bukan dari dewa, tapi dari keberanian buat mencoba, bahkan di tengah malam yang sepi dan penuh asap wajan.
 
                                    
