Dari Dapur ke Keberuntungan: Kisah Ibu Rina Temukan Harapan Lewat Mahjong Ways
Jam dinding menunjukkan pukul 11 malam.
Semua anak sudah tidur, dan rumah kecil di pinggir kota itu sunyi.
Ibu Rina duduk di dapur, menatap sisa beras di kaleng yang tinggal setengah genggam.
Suaminya baru dirumahkan seminggu lalu, dan ia belum tahu besok akan masak apa.
Dalam sepi itu, ia membuka ponselnya — sekadar ingin melupakan sejenak semua beban di kepalanya.
Malam Sepi yang Tak Disangka
Ia membuka sebuah permainan ringan yang dulu pernah ia lihat dari ponsel temannya, Mahjong Ways.
Tanpa berpikir panjang, ia mencoba beberapa putaran kecil.
Bukan untuk mencari keberuntungan, tapi hanya untuk menenangkan hati.
Namun malam itu berbeda.
Tiga simbol scatter muncul serentak, dan layar mulai berputar cepat.
Suara khas permainan itu memenuhi ruangan dapur yang sunyi.
Saat Dapur Jadi Saksi Keajaiban
Satu demi satu simbol pecah, dan angka di layar terus bertambah.
x2… x4… x8… hingga x10.
Ibu Rina memandangi ponselnya tak percaya.
Saldo kecil yang ia punya berubah jadi ratusan ribu.
Tangannya gemetar.
Air matanya menetes di atas meja dapur yang penuh tepung.
Bukan karena jumlah uangnya, tapi karena di tengah keputusasaan, ada sesuatu yang membuatnya merasa… masih dilihat Tuhan.
“Mungkin ini cuma kebetulan,
tapi rasanya seperti pelukan kecil dari semesta.”
Lebih dari Sekadar Permainan
Sejak malam itu, Ibu Rina tidak bermain setiap hari.
Ia tahu keberuntungan tidak bisa dipaksakan.
Namun momen itu membuatnya sadar, bahwa harapan bisa muncul bahkan dari tempat paling sederhana — bahkan dari dapur kecil di malam yang sepi.
Ia mulai berjualan kue kembali, dengan semangat baru.
Dan setiap kali membuka ponsel, ia tersenyum — mengingat malam saat hidup memberinya sedikit keajaiban.
Pelajaran dari Kisah Ibu Rina
Harapan kadang datang dari arah tak terduga.
Jangan pernah berhenti percaya, bahkan saat dunia terasa sepi.
Permainan hanyalah hiburan.
Tapi ketenangan yang datang darinya bisa berarti banyak.
Bangkit bukan soal besar kecilnya langkah, tapi keberanian untuk memulai lagi.
Penutup: Cahaya dari Dapur Sederhana
Bagi Ibu Rina, malam itu bukan kemenangan besar.
Tapi sebuah tanda kecil bahwa ia masih punya kekuatan untuk melangkah lagi.
“Aku cuma ibu rumah tangga biasa,
tapi malam itu aku merasa… aku gak sendirian.”
